Rahasia yang tersimpan dalam monumen batu kuno Stonehenge tak lama lagi akan terungkap. Para peneliti menggunakan teknik baru untuk menyibak misteri yang disimpannya.
Sampai saat ini, belum ada yang bisa memastikan fungsi atau tujuan pembangunan Stonehenge di masa lalu. Monumen megalitikum berupa batu-batu berukuran sangat besar yang disusun vertikal dengan tinggi 10 kaki dan berat berton-ton itu diperkirakan para ahli arkeologi sebagai penanda tempat pemakaman atau sebuah observatorium astronomi. Sebagian peneliti lain menduga situs yang berusia lima ribu tahun tersebut dibangun pada posisi yang tepat untuk mengamati langit. Bahkan ada yang menyebutkan Stonehenge sebagai tujuan wisata kuno yang berfungsi sebagai pusat penyembuhan.
Kini, para peneliti menggunakan teknologi laser untuk memperoleh jawaban yang lebih pasti. "Kami menggunakan laser untuk memindai hampir tiga lusin batuan megalith yang berada di Dataran Sarlisbury, Inggris selatan itu agar dapat memperoleh informasi lebih detil tentang Stonehenge dan daerah di sekitarnya," jelas Paul Bryan, juru bicara Dinas Bangunan dan Monumen Bersejarah Inggris.
Untuk meneliti setiap inci dari setiap batuan Stonehenge para peneliti saat ini melakukan pemindaian laser 3D yang dipadukan dengan teknologi pencitraan digital. Dengan teknik baru ini, mereka berharap akan dapat mengungkap arti gambar dan grafitti modern yang terukir pada beberapa batu raksasa tersebut yang kerap disebut sebagai "seni batu". Hasil akhir pemindaian dan pencitraan akan menjadi model yang paling akurat dari situs kuno tersebut.
Dave Batchelor, ahli arkeologi dari English Heritage mengatakan bahwa permukaan batu Stonehenge menyimpan petunjuk masa lalu yang sangat menarik. "Batuan itu bagaikan manuskrip yang menyimpan informasi tentang pemikiran, upaya, dan berbagai keanehan yang menandai kehidupan manusia ribuan tahun lalu," katanya. Oleh karena itu, Batchelor sangat antusias menanti temuan yang akan diperoleh.
Proses penelitian Stonehenge tengah berlangsung saat ini dan diharapkan selesai pada akhir bulan ini.
sumber : nationalgeographic
0 komentar