Sebuah jubah dengan pinggiran bulu yang pernah dimiliki jagoan kungfu, Bruce Lee, dijual dalam sebuah lelang di Hong Kong seharga hampir sembilan kali harga perkiraan awalnya.
Jubah itu terjual kepada pasangan asal Amerika Serikat dengan harga HK$600.000 atau sekitar Rp650 juta.
Jubah itu dipakai Bruce Lee tahun 1973 saat pembuatan film Game of Death, yang akhirnya tak terselesaikan karena sang bintang mati muda pada tahun yang sama dalam usia 32.
Dua belas benda lain, termasuk sepucuk surat dan kartu nama, juga dilelang, dan seluruhnya menghasilkan dana sebesar HK$1,7 juta (Rp1,8 miliar). Benda-benda ini dilelang oleh seorang kolektor privat dan disebut-sebut sebagai lelang memorabilia Bruce Lee terbesar yang pernah ada.
Jubah itu dipakai Bruce Lee untuk foto-foto menjelang publikasi filmnya serta dipakai saat menghadiri pemutaran perdana filmnya yang paling terkenal Enter the Dragon, di Hong Kong, yang dibuat beberapa saat sebelum kematiannya.
Pasangan Silvana dan Greg Manning yang memenangkan lelang mengatakan jubah tersebut merupakan "benda unik dan merupakan memorabilia dari seorang tokoh ikonik". "Bruce Lee dikenal oleh dunia sebagai satu diantara sosok paling penting di rimba bela diri," kata Manning seperti ditulis oleh kantor berita Reuters.
"Dia benar-benar merupakan perintis film berjenis bela diri dan kami menghormatinya sebagai manusia dan sebagai pribadi atas karya dan seninya."
Sepucuk surat sebanyak dua halaman yang ditulis Lee untuk temannya Taky Kimura tahun 1966, dimana Bruce Lee bicara soal pembuatan film TV-nya The Green Hornet, terjual dalam lelang sebanyak HK$40.000 (sekitar Rp43 juta).
Albert Wong, seorang pebisnis Hong Kong yang membeli beberapa barang lelangan, mengatakan pendekar bela diri legendaris itu telah mengajarkannya untuk berani "menantang keterbatasan". "Dia juga melakukan yang teraik untuk mencari kesempurnaan," kata Wong pada wartawan.
Bruce Lee dianggap merupakan satu dari sekian legenda bela diri dunia dan dinilai berjasa memperkenalkan Kung Fu menjadi pengetahuan umum.
Bruce Lee tetap sangat terkenal terutama di Hong Kong, diamana dia dibesarkan sebelum akhirnya pindah ke AS.
Jubah itu terjual kepada pasangan asal Amerika Serikat dengan harga HK$600.000 atau sekitar Rp650 juta.
Jubah itu dipakai Bruce Lee tahun 1973 saat pembuatan film Game of Death, yang akhirnya tak terselesaikan karena sang bintang mati muda pada tahun yang sama dalam usia 32.
Dua belas benda lain, termasuk sepucuk surat dan kartu nama, juga dilelang, dan seluruhnya menghasilkan dana sebesar HK$1,7 juta (Rp1,8 miliar). Benda-benda ini dilelang oleh seorang kolektor privat dan disebut-sebut sebagai lelang memorabilia Bruce Lee terbesar yang pernah ada.
Jubah itu dipakai Bruce Lee untuk foto-foto menjelang publikasi filmnya serta dipakai saat menghadiri pemutaran perdana filmnya yang paling terkenal Enter the Dragon, di Hong Kong, yang dibuat beberapa saat sebelum kematiannya.
Pasangan Silvana dan Greg Manning yang memenangkan lelang mengatakan jubah tersebut merupakan "benda unik dan merupakan memorabilia dari seorang tokoh ikonik". "Bruce Lee dikenal oleh dunia sebagai satu diantara sosok paling penting di rimba bela diri," kata Manning seperti ditulis oleh kantor berita Reuters.
"Dia benar-benar merupakan perintis film berjenis bela diri dan kami menghormatinya sebagai manusia dan sebagai pribadi atas karya dan seninya."
Sepucuk surat sebanyak dua halaman yang ditulis Lee untuk temannya Taky Kimura tahun 1966, dimana Bruce Lee bicara soal pembuatan film TV-nya The Green Hornet, terjual dalam lelang sebanyak HK$40.000 (sekitar Rp43 juta).
Albert Wong, seorang pebisnis Hong Kong yang membeli beberapa barang lelangan, mengatakan pendekar bela diri legendaris itu telah mengajarkannya untuk berani "menantang keterbatasan". "Dia juga melakukan yang teraik untuk mencari kesempurnaan," kata Wong pada wartawan.
Bruce Lee dianggap merupakan satu dari sekian legenda bela diri dunia dan dinilai berjasa memperkenalkan Kung Fu menjadi pengetahuan umum.
Bruce Lee tetap sangat terkenal terutama di Hong Kong, diamana dia dibesarkan sebelum akhirnya pindah ke AS.
0 komentar