Makan Terburu-buru Akan Meningkatkan Resiko Terkena Diabetes
- Minggu, Oktober 16, 2011
- By blogtronyok
- 0 Comments
Anda terbiasa makan dengan cepat alias terburu-buru? Sebaiknya Anda mengubah kebiasaan makan cepat mulai dari sekarang karena beberapa penelitian menunjukkan, makan terburu-buru bisa berdampak kepada kegemukan.
Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa makan cepat dapat menyebabkan diabetes pada usia lanjut. Hal itu karena seseorang yang terbiasa menghabiskan makanan dengan jumlah kunyahan sedikit lalu langsung ditelan akan meningkatkan jumlah gula dalam aliran darah seketika. Akibatnya, tubuh akan lebih mudah mengalami gangguan toleransi glukosa yang juga dikenal sebagai prediabetes.
Dr. Pradeep Ratnaparkhi, peneliti yang menguji topik itu menguraikan, "Tingkat glukosa dalam darah pada orang dengan gangguan toleransi glukosa lebih tinggi dari biasanya, sehingga mereka berisiko tinggi diabetes," ucapnya.
Kondiri prediabetes yang tidak dikendalikan dengan cepat akan menyebabkan diabetes tipe 2.
"Dalam kurun waktu 10 tahun orang-orang ini berisiko mengidap diabetes tipe 2 dengan persentase 50 persen," paparnya.
Pradeep menambahkan, makan terlalu cepat juga bisa mengakibatkan peningkatan jumlah kalori yang dikonsumsi. Kondisi ini pada akhirnya akan memicu kenaikan berat badan yang pada gilirannya berhubungan dengan pre-diabetes dan diabetes tipe 2. Sebaliknya, dengan makan lambat seseorang biasanya akan merasa lebih cepat kenyang.
Ratnaparkhi menyarankan, "Makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu orang dengan pre-diabetes mempertahankan tingkat glukosa di bawah kontrol. Jadi makanlah secara perlahan untuk tetap ramping dan bugar," tandasnya.
sumber: tribunnews
Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa makan cepat dapat menyebabkan diabetes pada usia lanjut. Hal itu karena seseorang yang terbiasa menghabiskan makanan dengan jumlah kunyahan sedikit lalu langsung ditelan akan meningkatkan jumlah gula dalam aliran darah seketika. Akibatnya, tubuh akan lebih mudah mengalami gangguan toleransi glukosa yang juga dikenal sebagai prediabetes.
Dr. Pradeep Ratnaparkhi, peneliti yang menguji topik itu menguraikan, "Tingkat glukosa dalam darah pada orang dengan gangguan toleransi glukosa lebih tinggi dari biasanya, sehingga mereka berisiko tinggi diabetes," ucapnya.
Kondiri prediabetes yang tidak dikendalikan dengan cepat akan menyebabkan diabetes tipe 2.
"Dalam kurun waktu 10 tahun orang-orang ini berisiko mengidap diabetes tipe 2 dengan persentase 50 persen," paparnya.
Pradeep menambahkan, makan terlalu cepat juga bisa mengakibatkan peningkatan jumlah kalori yang dikonsumsi. Kondisi ini pada akhirnya akan memicu kenaikan berat badan yang pada gilirannya berhubungan dengan pre-diabetes dan diabetes tipe 2. Sebaliknya, dengan makan lambat seseorang biasanya akan merasa lebih cepat kenyang.
Ratnaparkhi menyarankan, "Makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu orang dengan pre-diabetes mempertahankan tingkat glukosa di bawah kontrol. Jadi makanlah secara perlahan untuk tetap ramping dan bugar," tandasnya.
sumber: tribunnews
0 komentar