Kepolisian Ghana sedang menyelidiki komentar rasisme dari seorang pemilik restoran di ibukota Ghana, Accra.
Elizabeth Okoro mengatakan dia mendapat keterangan bahwa keanggotaan di restoran Atlantic Lobsters and Dolphin hanya untuk orang kulit putih saja.
Pihak berwenang Ghana sudah menutup restoran itu, Selasa 1 November, dengan alasan beroperasi tidak sesuai dengan undang-undang di negara itu.
Dalam wawancara dengan radio Ghana, GBC, Wakil Menteri Pariwisata James Agyenim-Boateng mengatakan kementeriannya tidak akan membiarkan praktek diskriminasi yang dilakukan warga asing yang membuka usaha di Ghana.
"Kami menutup tempat itu karena melanggar hukum kami. Kami ingin Anda melakukan yang benar dan tepat. Anda harus memperlihatkan rasa hormat yang total dan menyeluruh atas undang-undang kami," katanya dalam wawancara dengan GBC.
Pemilik restoran, Marco Ranaldi -yang merupakan warga Italia- tidak membantah memberi komentar tersebut namun menegaskan bahwa maksudnya adalah bercanda.
Kasus ini menjadi perhatian umum setelah Elizabeth Okuro menggunakan Facebook dengan menerbitkan halaman khusus untuk kampanye memboikot restoran tersebut.
Bagaimanapun Okuro menyatakan bersedia untuk mencabut kampanye tersebut jika pemilik restoran menyatakan permintaan maaf. Namun tampaknya masalah rasisme tersebut tidak bisa langsung dihentikan karena kepolisian juga sudah menindaklanjutinya.
sumber: bbc
Elizabeth Okoro mengatakan dia mendapat keterangan bahwa keanggotaan di restoran Atlantic Lobsters and Dolphin hanya untuk orang kulit putih saja.
Pihak berwenang Ghana sudah menutup restoran itu, Selasa 1 November, dengan alasan beroperasi tidak sesuai dengan undang-undang di negara itu.
Dalam wawancara dengan radio Ghana, GBC, Wakil Menteri Pariwisata James Agyenim-Boateng mengatakan kementeriannya tidak akan membiarkan praktek diskriminasi yang dilakukan warga asing yang membuka usaha di Ghana.
"Kami menutup tempat itu karena melanggar hukum kami. Kami ingin Anda melakukan yang benar dan tepat. Anda harus memperlihatkan rasa hormat yang total dan menyeluruh atas undang-undang kami," katanya dalam wawancara dengan GBC.
Pemilik restoran, Marco Ranaldi -yang merupakan warga Italia- tidak membantah memberi komentar tersebut namun menegaskan bahwa maksudnya adalah bercanda.
Kasus ini menjadi perhatian umum setelah Elizabeth Okuro menggunakan Facebook dengan menerbitkan halaman khusus untuk kampanye memboikot restoran tersebut.
Bagaimanapun Okuro menyatakan bersedia untuk mencabut kampanye tersebut jika pemilik restoran menyatakan permintaan maaf. Namun tampaknya masalah rasisme tersebut tidak bisa langsung dihentikan karena kepolisian juga sudah menindaklanjutinya.
sumber: bbc
0 komentar