5 Negara dengan Polusi Udara yang Masih Menjadi Destinasi Wisata Populer

Ketika anda berlibur pasti ingin sekali mengunjugi tempat yang indah, sejuk dan membuat anda ingin kembali lagi ke tempat tersebut bukan? Namun, sering kali terjadi pembatalan perjalanan karena polusi udara yang terjadi di negara yang akan di kunjungi tersebut. Namun, beberapa tempat dengan polusi udara terburuk di dunia juga merupakan destinasi wisata yang populer. Gejala sakit akibat polusi udara antara lain mual, batuk, pusing, mata gatal, dan dalam jangka panjang bisa berakibat pada masalah pernafasan.


Walaupun beberapa destinasi begitu cantik untuk dikunjungi, tetapi Anda harus waspada karena pada waktu-waktu tertentu tempat-tempat ini bisa dipenuhi asap polusi. Apalagi jika Anda penderita asma atau masalah pernafasan lainnya. Berikut destinasi wisata yang populer tetapi memiliki kualitas udara yang buruk.

1. Agra, India 

Taj Mahal menarik kunjungan ribuan wisatawan setiap harinya. Namun, kota tempat Taj Mahal berada merupakan salah satu kota dengan polusi terburuk di dunia. Pada waktu-waktu tertentu, asap polusi di Kota Agra bisa memperpendek jarak pandang hingga pengunjung hanya bisa melihat tampilan berbayang dari Taj Mahal. Pengunjung yang tidak membatalkan kunjungan mereka pada saat periode asap tebal, harus menggunakan masker. Walau begitu, Agra sebenarnya bukan tempat dengan asap terburuk di India. Kota Delhi, Mumbai, dan Kalkuta merupakan kota-kota di India yang termasuk dalam kota-kota berkualitas udara terburuk di dunia.

2. Los Angeles, Amerika 

Serikat Los Angeles merupakan rumah bagi Disneyland dan Hollywood, dua tempat wisata populer di Amerika Serikat. Namun kota ini juga merupakan kota dengan polusi udara terburuk di Amerika Serikat, menurut American Lung Association. Los Angeles berada di California dan merupakan rumah dari kota-kota yang masuk dalah daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Hal ini akibat banyaknya mobil, cuaca dan topografi, serta asap dari kebakaran hutan dan jarangnya terjadi hujan. Indeks kualitas udara terkadang mencapai lebih dari 100, yang dianggap sebagai "tidak sehat untuk orang yang sensitif".

3. Buenos Aires, Argentina 

Buenos Aires merupakan kota ketiga terbesar di Amerika Selatan. Tak heran kota ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Amerika Serikat. Salah satu tempat populer di kota dengan paduan budaya Eropa ini adalah San Telmo dan La Boca. Pada musim panas, Buenos Aires kerap dipadati dengan asap. Hal ini diakibatkan banyaknya mobil berbahan bakar disel, yang mengeluarkan emisi lebih tinggi. Kota ini berada pada peringkat lebih buruk daripada Los Angeles, tetapi sedikit lebih baik daripada Paris dan Roma.

4. Beijing, China 

China memiliki reputasi buruk perihal asap. Pelancong yang pernah ke Beijing umumnya sudah tahu apa yang akan mereka hadapi, yaitu orang-orang berlalu lalang dengan masker dan gedung-gedung dengan sistem penyaring udara. Indeks kualitas udara di Beijing bisa mencapai 400 dan pernah mencapai angka 500. Padahal kota ini merupakan tempat bersejarah dan menarik kunjungan wisatawan yang ingin melihat Tembok Besar China dan Kota Terlarang, rumah bagi kaisar China pada zaman dahulu.

5. Paris, Perancis 

Sebagai kota yang dijuluki kota romantis, Paris tengah berjuang menuju lingkungan yang ramah lingkungan. Ada banyak tempat wisata populer di kota ini, mulai dari galeri-galeri seni mendunia sampai Menara Eiffel yang menjadi tempat kunjungan wajib bagi wisatawan saat berada di Perancis. Namun, kota ini masih berjuang melawan emisi kendaraan mobil yang berakibat pada buruknya kualitas udara. Kendaraan umum di Paris menjadi gratis pada saat asap tebal. Hal ini agar warga setempat memilih menggunakan kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi.

You Might Also Like

0 komentar