Harta Karun Dari Cirebon Dilelang Di Singapura
- Selasa, April 10, 2012
- By blogtronyok
- 0 Comments
blogtronyok - Harta karun berharga yang ditemukan di lepas pantai Cirebon, Jawa Barat, dilelang kemarin di Singapura. Berbagai artefak yang berusia sekitar seribu tahun itu bernilai ratusan miliar rupiah.
Harta karun tersebut terdiri atas 250 ribu barang pecah belah dan perhiasan. Meliputi guci keramik, mutiara, hingga emas. Benda-benda bersejarah tersebut berasal dari sebuah kapal China yang tenggelam tidak jauh dari Pelabuhan Cirebon.
Benda-benda berharga ini ditemukan delapan tahun lalu oleh nelayan setempat di bangkai kapal yang berada di kedalaman 56 meter. Temuan itu pun mereka laporkan ke Direktorat Cagar Budaya Bawah Air dan Warisan Kolonial Cirebon. Namun, tidak mudah melakukan pengangkatannya karena membutuhkan teknologi canggih.
Beberapa badan internasional pun menawarkan bantuan untuk mengangkut harta karun itu. Dengan melibatkan 22 ribu penyelam, seluruh proses pengangkatan selesai dalam waktu setahun.
Peneliti Belgia dari lembaga sejarah Cosmix Uni Emirat Arab, Luc Heymans, menyimpulkan temuan di Cirebon itu merupakan harta karun terbesar di wilayah Asia Tenggara. Ia memperkirakan perhiasan dan barang pecah belah ini berasal dari abad ke-10.
"Kapal pedagang China yang karam itu akan bertolak ke Timur Tengah. Penyebab kandasnya kapal disinyalir akibat cuaca buruk," kata Heymans yang menambahkan kawasan perairan Indonesia berpotensi menyimpan banyak harta karun karena lalu lintas maritim padat di masa lampau.
Atas persetujuan pemerintah Indonesia, sebagian harta karun Cirebon kini dilelang di Singapura. Sedangkan sebagian lagi telah diberikan kepada Indonesia.
sumber: natgeo
Harta karun tersebut terdiri atas 250 ribu barang pecah belah dan perhiasan. Meliputi guci keramik, mutiara, hingga emas. Benda-benda bersejarah tersebut berasal dari sebuah kapal China yang tenggelam tidak jauh dari Pelabuhan Cirebon.
Benda-benda berharga ini ditemukan delapan tahun lalu oleh nelayan setempat di bangkai kapal yang berada di kedalaman 56 meter. Temuan itu pun mereka laporkan ke Direktorat Cagar Budaya Bawah Air dan Warisan Kolonial Cirebon. Namun, tidak mudah melakukan pengangkatannya karena membutuhkan teknologi canggih.
Beberapa badan internasional pun menawarkan bantuan untuk mengangkut harta karun itu. Dengan melibatkan 22 ribu penyelam, seluruh proses pengangkatan selesai dalam waktu setahun.
Peneliti Belgia dari lembaga sejarah Cosmix Uni Emirat Arab, Luc Heymans, menyimpulkan temuan di Cirebon itu merupakan harta karun terbesar di wilayah Asia Tenggara. Ia memperkirakan perhiasan dan barang pecah belah ini berasal dari abad ke-10.
"Kapal pedagang China yang karam itu akan bertolak ke Timur Tengah. Penyebab kandasnya kapal disinyalir akibat cuaca buruk," kata Heymans yang menambahkan kawasan perairan Indonesia berpotensi menyimpan banyak harta karun karena lalu lintas maritim padat di masa lampau.
Atas persetujuan pemerintah Indonesia, sebagian harta karun Cirebon kini dilelang di Singapura. Sedangkan sebagian lagi telah diberikan kepada Indonesia.
sumber: natgeo
0 komentar